Kamis, 14 Agustus 2008

Anak muda Indonesia kehilangan figur suri tauladan yang baik!

Bukanlah hal yang jarang ketika kita mendengar anak-anak remaja berucap, “kita kan ank punk.” tidak jarang pula terdengar di telinga anak-anak itu, “jadikan dirimu seperti yang kau mau.” Hal-hal di atas sudah menjadi sesuatu yang umum dan biasa. Tidak jarang dengan bangga mereka memajang simbol-simbol musik rock, underground, dkk, yang berisi gambar setan, iblis, penyiksaan, danlain-lain. Tidak jarang pula mereka mendengarkan lagu-lagu rock yang cenderung berisi negatif dengan judul “i write a sin not a tragedy”, “i wanna fuck you” yang cenderung berisi ungkapan keburukan. seorang ahli psikologipun tidak akan sanggup menjelaskan di sisi mana nilai positifnya bagi mental anak muda.
Apa yang mereka pikirkan dan ucapkan adalah pengambaran dari apa yang masuk dalam telinga dan mata mereka. dan apa yang mereka putuskan adalah hasil proses dari bahan yang masuk dalam telinga dan mata mereka.
Rendahnya kualitas mental anak muda adalah salah satu akibat dari konsumsi informasi yang tidak tepat, pemilihan sosok figur untuk ditiru yang tidak tepat.
Pada zaman dahulu pemuda-pemuda indonesia memiliki semangat juang yang tinggi untuk memperbaiki negeri, berkorban untuk negara karena figur, figur yang ada di depan mata mereka adalah para pahlawan yang berjuang mati-matian untuk memerdekakan negeri. Bung Karno dengan semangatnya untuk membuat Indonesia diakui oleh negara-negara asing. Bung Tomo yang selalu berorasi menyemangati anak muda Surabaya. Namun demikian tidak sedikit pula anak muda zaman dahulu yang meniru budaya VOC: Korupsi.
Pada dasarnya anak muda Indonesia membutuhkan sosok figur yang positif, yang dapat menjadi suri tauladan yang baik. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. diantaranya adalah pemerintah, orangtua, masyarakat, dan yang lebih penting adalah media. hal pertama yang dapat dilakukan adalah memulainya dari diri kita sendiri.

bersambung...

Rabu, 13 Agustus 2008

17 Agustus Sholat Gerhana yuk!

Dari:
"Ali Ridlo"

Minggu, 17 Agustus 2008
Gerhana Bulan Sebagian (GBS) @ 02:00-04:00 WIB ( Nice Event..! )
Kita dapat menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang dapat disaksikan oleh seluruh kawasan Indonesia di Langit Barat mulai Minggu dinihari. Gerhana mulai dapat disaksikan dengan mata telanjang adalah saat Bulan masuk bayangan umbra pukul 02:38 WIB sampai 05:42 WIB saat Bulan meninggalkan bayangan umbra.

Peta Gerhana
http://eclipse.gsfc.nasa.gov/LEplot/LEplot2001/LE2008Aug16P.GIF
.
Penumbra Mulai (P1) = 01:27 WIB
Umbra Mulai (U1) = 02:38 WIB
Maksimum = 04:11 WIB
Umbra Berakhir (U4) = 05:42 WIB
Bulan Terbenam (Moonset) = 05:51 WIB
Penumbra Berakhir (P4)= 06:54 WIB

Minggu, 10 Agustus 2008

Panduan Senam PKS Nusantara

Karena salah satu tugas Instruktur senam adalah membuat peserta senam hafal ana membuat gambar panduan senam. Bagi Sobat Blogger yang pengen lebih cepat menghafalkan senam PKS Nusantara bisa menggunakan file yang ana uploadkan di multiply berikut ini.

Pemanasan Senam PKS Nusantara
Latihan inti
Pendinginan senam PKSN

Minggu, 13 Juli 2008

PKS nomer 8: akankah kemenangan Perang Badar dialami oleh PKS?

Nomer delapan adalah nomer urut surat dari Surat Al Anfal. Dalam surat tersebut diceritakan bahwa kaum mukmin menjumpai medan yang lebih berat dari yang mereka duga sebelumnya. Hanya melakukan persiapan untuk membalas perbuatan kaum musyrik makkah dengan menghadang kafilah dagang Abu Sufyan tapi di lapangan malah menjumpai kafilah Abu Jahl yang bersenjatakan lengkap. Namun, pada akhirnya, walaupun kalah jauh dari segi jumlah, kaum mukmin Menang.

Apakah hal ini akan dialami PKS? Semoga saja.
Kalaupun nantinya medan dakwah 2009 sebih berat dari dugaan, semoga kemenangan akan didapatkan.

Sebelumnya, kita juga harus memiliki ciri-ciri kaum mukmin pada saat itu.
beberapa ciri diantaranya adalah
1. Ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya.
2. Sabar dan teguh melaksanakan yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya dalam keadaan seberat apapun.
3. Taat dan setia pada qiyadah.
4. Senantiasa tidak meninggalkan do'a sebagai bagian dari ibadah.

Kelak, negeri ini akan hancur karena lagu. Mengapa?

Apa yang membedakan remaja masa kini dan remaja masa lalu? Benar! Remaja masa kini banyak yang terbuai oleh kehidupan hedonis. Hidup untuk mencari kesenangan. Pacaran, jalan-jalan ke mall, bergaya dengan busana yang aneh-aneh menaiki motor yang dimodif aneh-aneh, bahkan narkoba.
Sedangakan pemuda masa lalu. Pekik "merdeka" menjadi salam tiap pertemuan mereka. Mereka memiliki semangat membangun negeri. Namun sayang hasil perjuangan pemuda masa lalu dinikmati dengan cara yang tidak bertanggung jawab oleh anak cucunya, pemuda masa kini.

Mengapa Pemuda masa lalu sangat berbeda dengan pemuda masa sekarang? Apa penyebabnya?

Penyebabnya banyak. salahsatu dari penyebab itu adalah Lagu. Lagu yang dikonsumsi oleh telinga dan jiwa para pemuda di masing-masing zamannya.

Lagu yang didengar oleh pemuda pada zaman dahulu. Adalah lagu-lagu perjuangan yang diciptakan oleh W.R. Supratman, Kusbini, Gesang, dan yang lainnya. lagu lagu tersebut berisi lirik yang membangun semangat nasionalisme, membangun negeri. bahkan tidak sedikit dari lagu lagu tersebut yang bertempo cepat dan bersemangat.

Lagu Padamu Negeri walau bertempo lambat ia mampu membangun semangat membangun negeri, Lagu tujuh belas Agustus dengan temponya yang cepat mampu menggelorakan semangat nasionalisme dan perjuangan.

Seiring berjalannya zaman, lagu-lagu dengan berbagai aliran mulai dibuat. sedikir demi sedikit, lagu-lagu melankolis menguasai jagad musik di Indonesia. maka pendengarnyapun jadi melankolis.

Para musisi pada saat ini hanya memiliki visi seni dan uang. tidak ada yang memiliki visi lebih dari itu. Bilapun ada hanyalah omong kosong.

Beruntung, tidak semua musisi zaman sekarang seperti itu. Grup Band Coklat misalnya. Lagunya "Bendera" selalu disetel dan dinyanyikan pada momen-momen olahraga yang mempertemukan Indonesia melawan negara lain.

Betapa membanggakannya. Lagu yang mereka buat mampu memberikan semangat juang pada para pejuang negeri ini (Pejuang di bidang olahraga).

Sedangkan lagu Band-band lain? paling cuma disetel pada acara-acara pesta ulang tahun, perpisahan, cafe-cafe, mall, atau bahkan nigt club.

Coba perhatikan yang terjadi setiap kali ada grup band yang konser. Sekelompok pemuda akan berkumpul di depan panggung dan berjoget seperti orang gila dan mereka bangga dengan itu. apakah mereka bangga atas ke'gila'an mereka. Itulah hasil dari lagu mereka, Kekerasan, Kebrutalan, Kekacauan.

Coba perhatikan Para pemuda yang menyukai lagu-lagu romantis dan melankolis. yang ada di otak mereka hanyalah pacaran, kekasih, cinta, patah hati. Memangnya hidup hanya untuk pacaran?

Tidak ada yang bicara perjuangan. Tidak ada yang bicara pengorbanan untuk negeri.

Kalau hasrat seni dan uang sudah didapat, selesai sudah. Tidak ada yang ingin dapat mengubah manusia dan dunia dengan karyanya menuju ke arah yang lebih baik.

Nah sekarang bagaimana dengan Anda?

Hanya mencari uang dengan karya Anda? atau Anda ingin mengubah manusia Indonesia menjadi ke arah yang lebih baik dengan karya Anda?

Anda mau jadi tentara setan yang selalu menyebabkan kerusakan atau menjadi tentara Allah yang membawa perbaikan?

Rabu, 30 Januari 2008

Tantangan untuk Penyair Muslim

Saudaraku, kita adalah umat yang terbaik yang diciptakan Allah untuk berbaur dengan manusia dan melakukan amar makruf dan nahi munkar.
Terkait dengan dunia sastra dan penyair, dalam Al Qur’an surat Asy Syu’ara: 224-227, Allah menantang para penyair untuk membuat sebuah karya yang mampu menggugah nurani manusia ke arah Iman. Dengan kata lain, mampukah kreativitas dan kecerdasan para penyair membuat karya yang demikian.
Sebagian penyair merasa dibatasi dengan hal ini. Padahal, hal ini menguji kecerdasan dan kreativitas mereka dalam merangkai kata. Orang yang mampu membuat sebuah karya sastra yang dapat menggugah iman tentu lebih cerdas dibanding penyair biasa dan ia tidak hanya mendapat kemuliaan nama di dunia tapi juga balasan di akhirat.
Sebagai contoh, betapa sebuah novel seperti ‘Ayat-ayat Cinta’ mampu membuat pembacanya serasa lebih dekat dengan Allah dan novel ‘lasykar pelangi’ yang mampu mendorong pembacanya untuk bertobat. Berbeda dengan novel ‘perempuan di titik nol’ ataupun novel ‘Tuhan Ijinkan Aku Jadi Pelacur’ yang membuat para pembacanya seolah habis bermaksiyat setelah membacanya.
Bayangkan seandainya karya kita dibaca oleh orang banyak dan orang yang membacanya menjadi lebih shalih dan bertambah keimananya, berapa banyak pahala amal jariyah yang akan kita dapatkan.
‘ala kulli hal, tentunya seseorang tidak dapat langsung manjadi penyair yang ideal sebagai mana yang diharapan oleh Allah dalam Surat Asy Sy’ara tadi dan tetap membutuhkan proses belajar. Itulah tantangan kita, sebagai seorang mukmin yang membedakan kita dengan orang-orang musyrik dan orang-orang kafir.